Sabtu, 02 Juni 2012
Evolusi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini membahas evolusi dari kajian biologi, untuk arti istilah evolusi lainnya lihat evolusi (istilah)
Untuk artikel yang bersifat non-teknis dan lebih mudah dimengerti, silakan lihat Pengenalan evolusi
"Teori evolusi" beralih ke sini. Untuk informasi lebih lanjut bagaimana evolusi didefinisikan, silakan lihat Evolusi sebagai teori dan fakta
Bagian dari seri Biologi mengenai
Evolusi
Pengenalan
Mekanisme dan Proses
Adaptasi
Hanyutan genetika
Aliran gen
Mutasi
Seleksi alam
Spesiasi
Riset dan sejarah
Bukti
Sejarah evolusi kehidupan
Sejarah
Sintesis modern
Efek sosial
Teori dan fakta
Keberatan / Kontroversi
Bidang
Kladistika
Genetika ekologi
Perkembangan evolusioner
Evolusi manusia
Evolusi molekuler
Filogenetika
Genetika populasi
Portal Biologi •
• l
• b
• s
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.[3] Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.[5][6] Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.[7] Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern,[12] yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.[9][10][13]
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, t
Evolusi Makhluk Hidup 22 Juni 2009
Evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang kompleks.
Evolusi dapat digambarkan sebagai perubahan pada makhluk hidup di bumi, dari permulaan keberadaan sel-sel sederhana hingga akhirnya terbentuk makhluk hidup yang beragaman dimasa sekarang. Proses perubhan secara lambat dan terus menerus.
A. Fenomena evolusi menjelaskan perubahan ciri makhluk hidup karena seleksi alam dan bersifat menurun
Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara berlahan-lahan dalamjangka waktu yang lama.Perubahan tersebut dapat menyimpang dri struktur aslinya sehingga muncul jenis atau species baru. Dengan demikian tumbuhan dan hewan yang ada sekarang berasal adri makhluk hidup masa lampau. Proses perubahan makhluk hidup dalam jangka waktu yang relatif lama disebut evolusi
Revolusi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk kegunaan lain dari Revolusi, lihat Revolusi (disambiguasi).
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan— yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat. Telah banyak tugu peringatan dan museum yang melukiskan keperkasaan dan kemasyuran ravolusi di banyak negara yang . Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berikut ini.
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi.
a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.
e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.
Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.
2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.
3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.
Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.
4. Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
telah menjalankan revolusi seperti yang terdapat di
Menurut penulis mengenai Revolusi Perancis :
Pada suatu negara tidak akan terjadi peperangan, bila dalam negara tersebut ada keselarasan dan saling keterbukaan antara raja atau pemimpinnya dengan rakyatnya. Mereka saling bekerja sama untuk membangun negaranya menjadi negara yang maju.
Referensi
Pengertian Revolusi Perancis
Pengertian Revolusi Perancis menurut Wikipedia Ensiklopedia adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 sampai dengan 1799, dimana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katholik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.
Penyebab Revolusi Perancis
Banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Perancis, diantaranya adalah:
1. Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan.
2. Kemarahan terhadap signeurialisme di kalangan kaun buruh, para petani, dan sampai batas tertentu kaum borjuis.
3. Bangkitnya gagasan-gagasan kaum pencerahan.
4. Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem pajak yang tidak seimbang.
5. Situasi ekonomi yang buruk, yang sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis, dan bantuan terhadap Revolusi Amerika.
6. Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.
7. Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan politik oleh kelas profesional yang ambisius.
8. Kebencian terhadap intoleransi agama.
9. Kegagalan Louis XVI menangani gejala-gejala ini secara efektif.
Dari banyak faktor yang ada dan sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis yang paling mendominasi adalah karena keserakahan Raja Louis XVI dan Maria Antoinette ( istri Raja Louis XVI ), yang mempergunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadinya. Oleh karena itu, ketika rakyat mengetahui tindakan yang dilakukan oleh rajanya yang sewenang-wenang, rakyat mulai memberontak dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyerbu penjara Bastille, dan mengambil kebijakan hukuman mati berupa pemenggalan kepada Raja Louis XVI dan istrinya Maria Antoinette.
Sebab-Sebab Timbulnya Revolusi Amerika
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni.
Pemerintah Inggris tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni.
Akan tetapi, setelah mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh
Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya terhadap
daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan berbagai
macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara induk,
seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, undangundang
metera,i dan sebagainya. Semuanya itu jelas merupakan usaha
pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni. Sebaliknya,
daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif tersebut.
SAkibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk.
Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab
timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
a. Sebab Umum
1) Adanya Paham Kebebasan dalam Politik
Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi
diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama,
sosial, ekonomi, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah
manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan
kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang
menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan
pada Perjanjian Paris 1763.
2) Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan.
hal itu bertentangan dengan paham pemerintah Inggris yang merasa
berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris
memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara
induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris
hanya membeli barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni
menentang peraturan yang bersifat monopoli dan menghendaki adanya
kebebasan dagang.
3) Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis
keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan
kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menimbulkan
beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah keuangan. Pemerintah
Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh,
pajak gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga
koloni. Sebaliknya, warga koloni dengan tokohnya Samuel Adams
menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no taxation without
representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
b. Sebab Khusus
Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang
dikenal dengan nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat
itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika.
Pada malam harinya, muatan teh itu dibuangke laut oleh orang-orang
Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah
yang menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga
menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang
mau bertang-gung jawab sehingga menimbulkan pertem-puran yang
menandai terjadinya Revolusi Amerika.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar